Transgenerasi Batik Melalui Kurikulum Sekolah

Selasa (31/08) Pagi, beberapa siswa-siswi SMP Stella Duce 1 Yogyakarta nampak terlihat datang memasuki gerbang sekolah. Hari ini JIBB tengah menjalankan program bertajuk “Membatik Sejak Dini” yang dilakukan di SMP Stella Duce 1 Yogyakarta. Dalam kegiatan ini, JIBB ingin mengajak beberapa siswa-siswi pilihan dan beberapa guru untuk membatik bersama mulai dari proses awal hingga akhir.

Program ini merupakan upaya pelestarian batik melalui regenerasi. JIBB ingin mengingatkan kembali bahwasannya transregeneration batik menjadi penting dalam pelestarian batik. Upaya ini bisa dilakukan melalui kanal-kanal sekolah, seperti membuat kurikulum batik sebagai mata pelajaran wajib bagi setiap siswa. Sehingga semenjak dini, siswa akan terus terpapar, dan memasukan batik dalam kehidupan sehari-hari.

Menanamkan nilai membatik secara nyata dengan memberikan pengalaman bagi generasi muda untuk benar-benar menikmati proses membatik secara menyeluruh sangat dibutuhkan. Dalam hal ini harapannya generasi muda dapat mencintai batik secara untuh sebagai proses dan karya seni.

Salah satu sekolah yang sudah menerapkan kurikulum batik salah satunya adalah SMP Stella Duce 1 Yogyakarta. Bahkan, upaya yang dilakukan oleh sekolah ini sampai di tahap, memberikan fasilitas berupa seragam batik karya siswa. Yang mana, seragam batik sebagai identitas, dibatik oleh siswa itu sendiri. Sehingga ketika melihat siswa-siswi SMP Stella Duce 1 ini tidak ada motif yang sama di setiap seragam yang mereka gunakan.

Mereka, akan diberikan kain polos saja, motifnya siswa dibebaskan untuk berkreasi di baju seragamnya sendiri. Bahkan untuk proses membatiknya pun menggunakan proses manual. Upaya ini dilakukan sekolah, karena sekolah menjunjung tinggi nilai keberagaman.

Selain menjujung tinggi keberagaman, upaya ini juga baik dilakukan untuk transregenerasi terhadap batik itu sendiri. Siswa akan, berbangga dengan apa yang Ia kenakan karena memang buatannya sendiri.