Yogyakarta selain terkenal karena pariwisata, Ia juga terkenal akan kekayaan batiknya. Berbagai motif batik lahir dan tumbuh di Yogyakarta. Batik sudah menjadi urat nadi dalam setiap kehidupan masyarakat Jogja, dari lahir hingga kematian. Jika berkunjung ke Jogja, ada banyak sekali daerah yang menjadi sentra batik, hampir disemua kabupaten selalu ada. Jika kemarin kita membahas Kampung Batik Manding yang berada di Kepek, Wonosari, Gunungkidul. Kali ini kita akan berjalan lebih ke selatan Kota Yogyakarta tepatnya di kabupaten Bantul, yaitu sentra batik Giriloyo.
Sentra batik Giriloyo terletak di Kalurahan Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul. Kampung Batik Giriloyo ini cukup terkenal sebagai sentra kerajinan batik tulis di Yogyakarta. Menurut cerita penduduk setempat, kampong batik Giriloyo ini sudah ada sejak awal abad 17 masehi atau tahun 1700an, yang kelestariannya masih dijaga sampai sekarang. Berdiri saat awal dimana sebagian besar penduduk menjadi abdi dalem Kraton Yogyakarta yang bertugas merawat makam raja-raja Yogya-Solo yang dibangun di atas perbukitan Imogiri.
Dari cerita tersebut terjadi interaksi antara pihak kraton dan penduduk setempat yang kemudian beberapa tokoh dari kraton memberikan pekerjaan kepada masyarakat sekitar terkhusus ibu-ibu sebagai buruh nyanthing batik.
Seperti namanya, Kampung Batik Giriloyo hampir 90 persen aktivitas masyarakat di desa yang berada tidak jauh dari makam raja-raja ini adalah membatik. Walaupun pada tahun 2009 Yogyakarta dilanda gempa hebat, namun tidak mematahkan semangat para penduduk Giriloyo untuk segera bangkit dari porak-poranda gempa. Hikmah dari gempa Jogja adalah, masyarakat dengan semangat kebersamaan sengkuyung-sengkuyung bangkit kembali dari trauma dan mulai membentuk kelompok-kelompok batik.
Beberapa LSM dan pihak pemerintah mulai datang dan memberi pendampingan untuk meningkatkan keterampilan. Dari situ, para pengrajin batik di Giriloyo mengalami banyak kemajuan yang pesat, membuat kain batik dan memasarkannya hingga ke luar negeri.
Di Desa Giriloyo banyak berdiri joglo-joglo yang berfungsi sebagai tempat para pengrajin berkumpul. Biasanya digunakan sebagai workshop dan galleri batik giriloyo.
Mayoritas batik yang dihasilkan di desa Giriloyo adalah batik tulis. Dalam kurun waktu satu bulan para pengrajin di desa Giriloyo ini mampu memproduksi batik hingga 100 buah batik tulis. Proses yang digunakan pun masih manual, masih menggunakan kompor minyak dan malam yang di tuliskan di kain-kain mori berwarna putih.
Jika ingin melihat lebih jelasnya lagi, saat ini Vlog JIBB tengah mengunjungi Kampung Batik Giriloyo. Teman-teman bisa virtual tour di Kampung Giriloyo bersama JIBB melalui akun YouTube di link berikut https://www.youtube.com/watch?v=uUTE4YJFLyc selamat menikmati teman-teman.
Salam Canthing !
Sumber : batikgiriloyo.com