Mengenal Lebih Dekat Batik Kayu Krebet Bantul

Jogja dan batik memang satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Batik sudah melekat dengan Jogja, bahkan jika sedang berjalan-jalan di Jogja, hal yang pertama kali dicari adalah batik. Lazimnya batik merupakan motif yang banyak digunakan dalam fashion, namun orang Jogja memang tidak pernah kehabisan akal, motif batik yang biasanya ditulis di atas kain itu dikreasikan ditulis di atas kayu.

Sebelumnya ingin mengucapkan selamat datang di Yogyakarta, kota dengan sejuta seniman dan segudang orang-orang kreatif. Kali ini kita akan banyak berkenalan dengan salah satu desa di Jogja yang memiliki inisiatif membuat batik kayu. Desa tersebut lebih tepatnya terletak di Kabupaten Bantul, bernama Desa Krebet.

Lokasi Desa Krebet sendiri dekat dengan salah satu situs goa bersejarah, yaitu Goa Selarong, yang konon merupakan goa yang digunakan oleh Pangeran Diponegoro. Jika berangkat dari arah Jogja, silahkan berjalan ke selatan, setelah sampai di Bantul Kota, silahkan belok ke arah kanan, atau ke Barat, sekitar 10 menit anda akan sampai di Desa Wisata Krebet, desa yang warganya membuat kerajinan batik kayu.

Pada awal perkembangannya, warga desa Krebet masih menghasilkan kerajinan patung tanpa motif pada tahun 1970-an. Namun karena daerah Yogyakarta sangat kental dengan batik, sepuluh tahun kemudian para pengrajin mengkreasikan kerajinan patung dan topeng dengan menggunakan motif batik. Hingga sampai sekarang Krebet menjadi salah satu sentra kerajinan batik kayu yang terkenal di Yogyakarta.

Seluruh pengerjaan barang-barang kerajinan batik kayu dibuat secara handmade. Ini artinya barang-barang kerajinan dibuat langsung oleh pengrajin secara manual menggunakan tangan tanpa alat bantu maupun dengan cetakan. Motif yang sering digunakan antara lain motif kawung, garuda, sidorahayu, sidomukti, parangrusak, parangbarong dan motif lainnya. Karena dibuat secara handmade, maka membutuhkan keahlian untuk mengahasilkan karya seni berkelas tinggi dengan motif yang sangat detail.

Bahan yang digunakan untuk membuat batik kayu adalah kayu sengon, kayu pule, dan kayu jati. Di daerah Krebet memang masih banyak tumbuh pohon sengon, pule, dan kayu jati. Setelah itu kayu diukir berdasarkan pola dan bentuk yang ingin dibuat, lalu diukir. Setelah ukiran jadi, bahan setengah jadi tadi diamplas, kemudian dibatik dan diwarnai. Pewarna yang digunakan terdiri dari pewarna batik, naptol, indigosol, dan cat sungging.

Meskipun terkenal dengan kerajinan topeng kayu bermotif batik, namun masih banyak macam kerajinan yang dihasilkan di desa Krebet ini. Ragam kerajinan tersebut antara lain wayang, kotak penyimpanan, patung, miniatur almari, frame foto, serta beraneka souvenir lainnya.

Selain wisata belanja, wisatawan juga dapat mengunjungi sanggar atau galeri. Di dalam sanggar tersebut wisatawan dapat melihat maupun menikmati proses pembuatan batik kayu dari para pengrajin secara langsung.

Sumber : goodnewsfromindonesia.id