Predikat membanggakan yang diterima Jogja tersebut mendorong Pemerintah Daerah istimewa Yogyakarta (DIY) untuk berupaya mengangkat citra tersebut melalui kegiatan yang membumi dan dapat melibatkan semua elemen masyarakat baik pencinta batik, pengerajin batik, pelaku usaha batik maupun masyarakat umum. Maka penyelenggaraan JIBB dirumuskan dalam bentuk Festival Batik yang diselenggarakan setiap 2 tahunan di awal bulan Oktober bertepatan dengan Peringatan Hari Batik Nasional.

Untuk pelaksanaan tahun 2021 ini, JIBB akan digelar mulai 25 Juni 2021 hingga 2 Oktober 2021 dan mengusung tema Borderless Batik.

Tema ini mengandung makna bahwa “Seni Batik” di era modern idealnya dapat berkembang melintasi batasan ruang dan waktu dan mampu beradaptasi dengan perkembangan jaman serta teknologi terkini. Secara dasar, seni batik juga dapat dikembangkan secara fleksibel dalam menyikapi berbagai batasan formal seperti; Waktu (Periode Masa), Bentuk Alat/Peralatan, Fungsi Akhir, Corak/Motif/Ragam Hias, dan Metoda/Teknis Aplikasi-nya sehingga seni batik dapat berkembang lebih luas dengan dinamis namun tetap bijaksana,  dalam artian tanpa meninggalkan pakem dasarnya.

Sri Sultan sampaikan harapan bahwa batik dapat menjadi salah satu pendukung pemulihan Ekonomi DIY (Foto Dok: JIBB 2021)

Selain tema besar, sub tema yang diangkat JIBB 2021 tidak kalah penting yaitu:  “From Heritage to Millenial`s Life Style”. Dijelaskan oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam sambutannya di Gedhong Pracimosono, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, bahwa sub tema JIBB 2021 mengandung misi dan harapan agar dapat tercipta kontribusi pada pemulihan ekonomi DIY berberbasis kegiatan membatik dengan beragam ikutannya, utamanya ditujukan, agar menjadi fashion life style kaum milenial.

Sri Sultan yang hadir didampingi GKR Hemas selaku Ketua Dekranasda DIY, menambahkan bahwa kecintaan terhadap batik perlu dihidupkan semenjak dini. “Bukan untuk mendaki puncak gunung Merapi, tetapi puncak pencapaian sosialisasi batik ke seluruh lapisan masyarakat. Misalnya untuk menumbuhkan kecintaan batik sejak dini, dengan program “Batik Goes to School” melalui media digital yang diminati kaum milenial,” urai Sri Sultan.

Launching JIBB 2021 dihadiri undangan terbatas (Foto Dok: JIBB 2021)

Selain Ketua Dekranasda DIY, hadir pula dalam acara tersebut Wakil Ketua Dekranasda DIY GKBRAA Paku Alam Sekretaris Daerah DIY Kadarmanta Baskara Aji; Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY, Aris Riyanta; Kepala Dinas UKM dan Koperasi, Srie Nurkyatsiwi; Ketua JIBB 2021, Gatot Saptadi serta perwakilan Kadin DIY.

Dalam sambutannya Sri Sultan juga menekankan beberapa hal penting dan harapnnya untuk penyelenggaraan JIBB 2021. Antara lain perhatian untuk  perlunya memberikan penghargaan bagi para tokoh inspiratif Penggiat Batik, perhatian terhadap perkembangan material batik itu sendiri, pengembangan riset-aksi untuk menggali dan mengkaji Tren Batik Warna, Filosofi Batik, Fashion Batik, Trail Batik, dan tema-tema menarik lainnya di kemudian hari. Tak lupa Sri Sultan memberikan apresiasi akan ragam kegiatan yang digelar oleh Panitia JIBB 2021 yang berupaya mengukuhkan predikat “Yogyakarta Kota Batik Dunia”.

“Dalam hal ini saya menyarankan, agar “the Winning Team” ini dipertahankan dalam satu tim tetap. Dengan harapan, agar ada kesinambungan kreativitas secara berkelanjutan dengan gradasi yang semakin meningkat dan merata ke seluruh Insan Perbatikan Indonesia,” jelas Sri Sultan. Sambutan Sri Sultan ditutup dengan harapan besar agar masyarakat selalu berusaha meningkatkan kualitas seni batik, sekaligus memberi ruh baru, suntikan spirit baru, guna menghidup-hidupi Yogyakarta sebagai Kota Batik Dunia sesuai missi dan atribut kultural yang disandangnya.

Ketua JIBB 2021, Gatot Saptadi menyampaikan tema JIBB tahun ini juga merupakan kelanjutan dari tema-tema lalu, seperti yang pertama  Inovasi, lalu yang kedua Futuristik. Artinya kita sudah harus menembus lintas batas, wilayah dan ruang. Kita ingin menunjukkan bahwa batik itu luwes bisa berada di mana saja. (Foto Dok: JIBB 2021)

Untuk mencapai visi dan misi yang terkandung dalam tema tersebut maka JIBB 2021 diselenggarakan melalui rangkaian acara terpadu mulai dari bulan Juni hingga Oktober 2021 melalui dukungan media-media online terkini seperti: aplikasi, website, sosial media, dan di dukung oleh pemanfaatan media-media lain yang lebih luas.  Hal ini sejalan dengan penjelasan Ketua JIBB 2021, Gatot Saptadi dalam sambutannya menyampaikan bahwa sosialisasi batik guna mendukung Yogyakarta sebagai Kota Batik Dunia harus dilakukan secara masif. “Bahwa untuk mengangkat Jogja Kota Batik Dunia, bisa dilakukan dengan sebuah gerakan yang masif dengan didukung pemerintah daerah dan komunitas batik Jogja. Diharapkan upaya ini membuka kesempatan bagi event JIBB untuk mampu mengaungkan predikat Jogja Kota Batik Dunia secara lebih luas, tidak hanya di Yogyakarta, namun juga ke seluruh Indonesia maupun ke tingkat dunia.

Adapun rincian jadwal rangkaian JIBB 2021 antara lain sebagai berikut:

1. Pameran Batik Online JIBB (28 Juni – 4 Juli 2021)
2. Program Vlog JIBB (Juli-Oktober 2021)
3. Program Podcasting JIBB (Juli-Oktober 2021)
4. Program TV Show & Talkshow JIBB (Agustus-September 2021)
5. Program JIBB Goes To School (Agustus 2021)
6. Program Virtual Tour JIBB (Juli-September 2021)
7. Program JIBB Augement Reality (September-Oktober 2021)
8. JIBB Video Maping (September 2021)
9. Games Batik Gari Jupuk (Agustus-Oktober 2021)
10. Seminar Batik Online JIBB (Agustus 2021)
11. Seminar Batik Offline JIBB (September 2021)
12. Pameran Batik Eksklusif JIBB (September 2021)
13. Pemilihan Tokoh JIBB 2021 (September 2021)
14. Puncak Acara JIBB (Oktober 2021)
15. Acara Jogja Membatik Dunia (Oktober 2021)
16. Aneka Promosi Acara JIBB (April-Oktober 2021)

Panitia JIBB 2021